Profil Desa Balaradin
Ketahui informasi secara rinci Desa Balaradin mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Balaradin, Lebaksiu, Tegal: sebuah wilayah agraris strategis di jantung Kabupaten Tegal. Dikenal sebagai lumbung padi dengan irigasi teknis, desa ini juga memiliki potensi UMKM kuliner dan menghadapi dinamika pemerintahan desa yang menjadi sor
-
Fondasi Agraris yang Kuat
Desa Balaradin merupakan salah satu desa dengan lahan pertanian sawah beririgasi teknis yang subur, menjadikannya wilayah penting bagi ketahanan pangan di Kecamatan Lebaksiu.
-
Lokasi Geografis Strategis
Terletak tidak jauh dari pusat kecamatan dan dilalui jalur vital, memberikan keuntungan aksesibilitas untuk distribusi hasil bumi dan mobilitas penduduk.
-
Dinamika Sosial dan Pemerintahan
Kehidupan masyarakat yang agamis dan guyub dihadapkan pada tantangan tata kelola pemerintahan desa, yang saat ini menjadi perhatian publik dan dalam proses penanganan oleh pemerintah kabupaten.

Desa Balaradin, yang terletak di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah yang denyut kehidupannya sangat bergantung pada sektor agraris. Berada di lokasi strategis yang subur, desa ini menjadi salah satu penopang penting bagi perekonomian lokal, sekaligus menyimpan beragam potensi pengembangan di tengah tantangan zaman. Profil ini mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Balaradin, dari kondisi geografis, demografi, hingga dinamika sosial ekonomi yang membentuk wajahnya saat ini.
Geografi dan Kondisi Demografis
Secara geografis, Desa Balaradin menempati posisi yang menguntungkan di Kecamatan Lebaksiu. Letaknya yang dialiri oleh anak Sungai Kali Gung menjadikan lahan di wilayah ini subur dan sangat cocok untuk kegiatan pertanian, terutama padi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal dan sumber Wikipedia, luas wilayah Desa Balaradin yaitu sekitar 3,25 kilometer persegi atau 325,24 hektar. Seluruh wilayahnya merupakan dataran dengan ketinggian rata-rata 134 meter di atas permukaan laut, menciptakan topografi yang ideal untuk pemukiman dan pertanian.
Batas-batas wilayah administrasi Desa Balaradin meliputi:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Kesuben.
Sebelah Timur: Berbatasan langsung dengan Sungai Kali Gung, yang juga menjadi penanda batas dengan wilayah Kecamatan Pangkah.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Kambangan.
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Timbangreja dan Dukuhlo.
Menurut data kependudukan terakhir yang dirilis oleh BPS Kabupaten Tegal, jumlah penduduk Desa Balaradin mencapai 5.989 jiwa. Angka ini terdiri dari 3.002 penduduk laki-laki dan 2.987 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 3,25 km², kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 1.842 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran sebuah desa, mencerminkan pemukiman yang terkonsentrasi namun tetap menyisakan lahan luas untuk area persawahan.
Sejarah dan Asal-Usul Desa
Sejarah Desa Balaradin, menurut cerita tutur yang berkembang di masyarakat, memiliki akar yang cukup panjang, setidaknya sejak era perjuangan sebelum kemerdekaan Indonesia. Wilayah yang kini dikenal sebagai Balaradin dulunya merupakan kawasan rawa-rawa yang belum memiliki nama. Perkembangan wilayah ini menjadi sebuah pemukiman yang ramai terjadi seiring berjalannya waktu, terutama dengan datangnya para pendatang yang menetap dan mengolah lahan.
Nama "Balaradin" sendiri diyakini memiliki kaitan dengan sejarah dan tokoh-tokoh lokal pada masa itu, meskipun belum ada catatan tertulis yang pasti mengenai asal-usul penamaan tersebut. Perkembangan desa menjadi lebih pesat pasca-kemerdekaan, ditandai dengan penataan administrasi dan pembangunan infrastruktur dasar yang mengubah rawa-rawa menjadi lahan produktif dan pemukiman yang layak huni.
Struktur Pemerintahan dan Layanan Publik
Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Balaradin dijalankan oleh Pemerintah Desa yang terdiri atas Kepala Desa dan jajaran perangkatnya, serta diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kantor Kepala Desa beralamat di Jalan H. Sama`un, yang menjadi pusat administrasi dan pelayanan bagi masyarakat.
Dalam beberapa waktu terakhir, tata kelola pemerintahan Desa Balaradin tengah menjadi sorotan publik. Berdasarkan laporan media lokal per Juni 2025, terjadi serangkaian aksi unjuk rasa oleh warga yang tergabung dalam Forum Peduli Desa Balaradin (FPDB). Tuntutan warga berpusat pada dugaan penyelewengan dana bantuan sosial dan permintaan transparansi Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) anggaran desa. Isu ini telah sampai ke tingkat Pemerintah Kabupaten Tegal, di mana Camat Lebaksiu dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) telah turun tangan untuk melakukan mediasi dan pembinaan. Saat ini, Kepala Desa yang menjabat ialah Umar Usman, yang tengah menghadapi tuntutan dari sebagian warganya terkait kinerjanya. Dinamika ini menunjukkan tingkat kepedulian masyarakat yang tinggi terhadap jalannya roda pemerintahan desa.
Di sektor layanan publik, Desa Balaradin memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai, antara lain beberapa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar Negeri seperti SD Negeri Balaradin 01 dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Untuk layanan kesehatan, warga dapat mengakses fasilitas kesehatan terdekat di tingkat kecamatan.
Perekonomian Desa: Tulang Punggung Agraris dan Denyut UMKM
Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Balaradin. Hampir seluruh lahan non-pemukiman di desa ini ialah area persawahan yang subur. Sistem irigasi teknis yang mengalir dari anak Sungai Kali Gung memungkinkan para petani untuk melakukan penanaman padi hingga dua atau tiga kali dalam setahun, menjadikan Balaradin sebagai salah satu lumbung padi di Kecamatan Lebaksiu. Selain padi, sebagian petani juga menanam palawija seperti jagung dan sayur-mayur untuk diversifikasi produk.
Di luar sektor pertanian, denyut perekonomian juga digerakkan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Beberapa potensi yang pernah dikembangkan di desa ini meliputi peternakan ayam broiler, usaha konveksi atau jahitan, serta produksi kuliner khas. Beberapa kudapan yang disebut sebagai ciri khas Balaradin antara lain Intip Gurih, Nasi Jagung, dan kue Akar Kelapa. Potensi ini pernah coba dikembangkan melalui konsep "Balaradin Walking Tour" beberapa tahun lalu, sebuah inisiatif untuk menciptakan desa wisata dengan menyajikan pengalaman agraris dan kuliner bagi pengunjung.
Pada tahun 2017, Desa Balaradin juga pernah menjadi sorotan positif sebagai pelopor gerakan bank sampah di Kabupaten Tegal, sebuah inisiatif yang menunjukkan adanya kesadaran lingkungan dan potensi ekonomi sirkular. Meskipun demikian, pengembangan berkelanjutan dari potensi-potensi ini masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Kehidupan Sosial, Budaya, dan Keagamaan
Masyarakat Desa Balaradin dikenal agamis dan memegang teguh nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tercermin dari banyaknya masjid dan musala yang tersebar di enam pedukuhan, yakni Dukuh Krajan, Dukuhsuwiyan, Dukuhduren, Makamdawa, Dukuhgowok, dan Pegaduan. Dua di antaranya merupakan masjid jami` (masjid besar) yang menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat.
Kegiatan seperti pengajian rutin, perayaan hari besar Islam, dan tradisi gotong royong masih terjaga dengan baik. Hubungan sosial antarwarga terjalin erat, menciptakan suasana komunitas yang guyub dan solid. Budaya inilah yang menjadi fondasi sosial yang kuat, bahkan di tengah dinamika pemerintahan yang sedang bergejolak.
Infrastruktur dan Aksesibilitas
Infrastruktur di Desa Balaradin terbilang cukup berkembang. Jalan utama desa sudah beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat dengan lancar, menghubungkan desa ini dengan pusat Kecamatan Lebaksiu dan desa-desa sekitarnya. Aksesibilitas ini mempermudah mobilitas warga serta distribusi hasil pertanian ke pasar-pasar terdekat.
Untuk kebutuhan listrik, hampir seluruh keluarga di Desa Balaradin telah menjadi pelanggan PLN, yang ditunjukkan oleh data dari BPS. Sementara itu, untuk kebutuhan air bersih, sebagian warga mengandalkan sumur pribadi dan sebagian lainnya mulai terlayani oleh program penyediaan air minum berbasis masyarakat. Jaringan telekomunikasi dan internet juga sudah menjangkau wilayah ini, mendukung aktivitas digital warga.
Potensi dan Tantangan Pembangunan
Desa Balaradin memiliki serangkaian potensi yang jika dikelola dengan optimal dapat mendorong kemajuan desa secara signifikan. Fondasi utamanya ialah sektor pertanian yang produktif berkat irigasi teknis. Optimalisasi hasil pertanian melalui penerapan teknologi modern dan pascapanen yang lebih baik dapat meningkatkan nilai jual produk. Selain itu, potensi UMKM, terutama di bidang kuliner khas dan kerajinan, dapat menjadi sumber pendapatan alternatif yang menjanjikan jika didukung dengan branding dan pemasaran yang efektif.
Namun desa ini juga menghadapi beberapa tantangan. Pertama, dinamika tata kelola pemerintahan yang terjadi saat ini berpotensi menghambat laju pembangunan jika tidak segera ditemukan solusi yang konstruktif dan diterima oleh semua pihak. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Kedua, ketergantungan yang sangat tinggi pada sektor pertanian membuat ekonomi desa rentan terhadap fluktuasi harga komoditas dan dampak perubahan iklim. Ketiga, seperti desa-desa lainnya, Balaradin juga menghadapi tantangan urbanisasi kaum muda yang lebih memilih mencari pekerjaan di kota besar.
Sebagai penutup, Desa Balaradin merupakan representasi sebuah desa agraris yang dinamis. Dengan modal sosial yang kuat, lahan yang subur, dan lokasi yang strategis, desa ini memiliki semua prasyarat untuk menjadi desa yang maju dan sejahtera. Namun, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan sinergi antara pemerintah desa yang bersih dan akuntabel, partisipasi aktif masyarakat, serta dukungan dari pemerintah kabupaten dalam mengatasi tantangan dan mengoptimalkan setiap potensi yang ada.